Sakit
kepala memang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasalnya, rasa
sakit itu datang secara tiba-tiba tanpa memandang usia.
Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia adalah
kondisi terdapatnya rasa sakit di kepala, kadang di leher bagian
belakang leher atau punggung bagian atas.
Selain dengan menkonsumsi obat pereda rasa nyeri, berikut beberapa cara
alternatif yang bisa digunakan untuk mengusir penderitaan akibat sakit
kepala:
Elektroda implan
Problem sakit kepala kambuhan di masa depan mungkin akan terselesaikan
dengan penggunaan elektroda yang ditanam di leher atau otak untuk
meredakan nyeri.
Salah satu jenis terapi yang disebut stimulasi saraf oksipital, muncul
sebagai pengobatan menjanjikan dalam pengobatan sakit kepala kluster dan
migrain, meski terapi ini masih perlu dikaji melalui studi berskala
besar. Dalam perawatan ini, elektroda ditanamkan di dasar tengkorak,
dekat saraf oksipital.
Biofeedback
Ini
adalah suatu metode menggunakan sensor elektronik untuk memonitor
fungsi tubuh seperti masalah ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung,
dan tekanan darah. Keterangan kondisi pasien biasanya akan terlihat
melalui suara atau gambar di komputer.
Studi menunjukkan, biofeedback sangat
efektif untuk mengatasi migrain dan ketegangan di kepala. Sebuah
analisis terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Headache menunjukkan
terapi perilaku, sepertibiofeedback, lebih hemat biaya dibandingkan pemberian resep obat.
Akupunktur
Dalam metode akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke bawah lapisan kulit
untuk menyetel kembali aliran energi, atau qi, di dalam tubuh.
Sebuah
analisis oleh para ahli yang dikenal sebagai Cochrane review menemukan,
akupunktur dapat membantu mencegah migrain akut dengan lebih sedikit
efek samping. Bukti juga menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu
orang dengan sakit kepala kronis
Pijat
Untuk pertolongan sementara sakit kepala, Anda bisa mencoba untuk menggosok pelipis atauleher, punggung, kepala, atau bahu.
"Anda akan merasa lebih baik sementara waktu, tapi kemudian Anda harus
melakukannya lagi," kata Salwa H. Hanna, MD, pemilik dan direktur medis
dari Headache Clinic of Denver.
Dalam sebuah penelitian kecil, penderita migren yang mendapatkan sesi
pijat selama enam minggu, frekuensi migrainnya cenderung berkurang dan
mendapatkan kualitas tidur lebih baik.
Peregangan
Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi kontribusi
terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini gerakan leher (dagu ke depan,
ke atas, dan ke samping kiri dan kanan), gerakan bahu (gerakan bahu ke
atas, putar bahu ke depan dan belakang) dan leher isometrik (tangan
menekan pada setiap sisi kepala).
Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan
peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi
setiap peregangan tiga sampai lima kali.
Aerobik
Latihan aerobik yang teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau
berenang, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, menurut
National Pain Foundation.
Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache
terhadap pasien migrain yang melakukan senam teratur selama 12-minggu
dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas
hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.
Yoga
Sebuah penelitian kecil mengenai sakit kepala melibatkan dua kelompok
pasien migrain secara acak yang ditugaskan melakukan terapi yoga selama
tiga bulan. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yoga
lebih sedikit mengalami serangan sakit kepala. 8. Latihan relaksasi.
Menarik napas panjang, santai mendengarkan musik atau menggunakan
pencitraan mental, dapat membantu orang rileks dan mungkin terhindar
dari sakit kepala. Temuan ini perlu penelitian lebih lanjut.
Namun,
sebuah penelitian terhadap 90 penderita sakit kepala menemukan bahwa
pelatihan relaksasi dapat meningkatkan kualitas tidur lebih baik
ketimbang akupunktur.
Terapi panas dan dingin
Siapapun dapat menggunakan terapi ini. Bahkan, tidak ada risiko bagi
wanita hamil dengan sakit kepala. Untuk mengurangi rasa tegang di leher,
Anda bisa memberikan sensasi panas ke bagian belakang leher. Untuk
sakit kepala, Anda juga dapat menempelkan es ke daerah pelipis.
Menurut penjelasan Edmund Messina, MD, dokter yang berpraktik di
Michigan Headache Clinic, pembuluh arteri yang menyuplai darah ke dura
(lapisan otak) letaknya di belakang lapisan tulang tipis di daerah
pelipis.
"Dura
akan meradang pada saat Anda mengalami migraine. Menurunkan suhu pada
pembuluh darah yang melewati area tersebut diyakini dapat meredakan rasa
sakit yang timbul," ujarnya.
Hindari nitrat dan nitrit
Para ahli menganjurkan untuk menghindari zat-zat yang dapat merangsang
sakit kepala, termasuk nitrit dan nitrat dalam daging olahan dan
monosodium glutamat (MSG) yang digunakan dalam makanan sebagai penambah
rasa. Beberapa obat jantung juga mengandung nitrat.
Sementara itu, kafein, alkohol, phenylethylamine (yang
ditemukan dalam coklat dan keju), tiramin (ditemukan dalam
kacang-kacangan dan daging fermentasi, keju, dan kedelai), dan aspartam
(pemanis buatan dalam makanan banyak) adalah sebagian pemicu dari sakit
kepala.
Botox
Suntikan Botox telah disetujui FDA untuk mengobati orang dewasa dengan
migrain kronis. Dua penelitian besar yang didanai oleh Allergan (pembuat
Botox), menunjukkan penurunan frekuensi sakit kepala. Tapi kelompok
yang menerima suntikan plasebo menunjukkan perbaikan juga.
Namun
beberapa pihak masih mempertanyakan efektivitas terapi itu. "Botox
menghasilkan euforia pada mereka yang ketagihan untuk itu, tapi aku
belum pernahmelihat cara kerjanya," kata Dr Messina.
No comments:
Post a Comment
..:untuk kemajuan blog ini, silahkan anda berkomentar dengan kata-kata yang sopan:..Thanks............