Maroko, negeri cantik di ujung Lautan Atlantik. Puasa tahun ini di negeri tersebut jatuh pada hari Kamis, 12 Agustus 2010 atau satu hari lebih lambat ketimbang negara Muslim lainnya yang memulai puasa pada hari Rabu, 11 Agustus. Namun, di Maroko yang saat ini juga sedang berada pada musim panas, juga mengalami ‘panas’ mahalnya kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya menu berbuka puasa.
Di banyak negara Arab, dari negara Teluk hingga di Afrika Utara menu berbuka puasa sangat terkesan mewah dan wah. Menu yang tidak biasa dihidangkan, pada saat berbuka puasa biasanya muncul dan berlimpah. Hal ini juga yang mendapat kritikan para ulama yang bukan itu tujuan hakiki puasa, namun tradisi di berbagai negara Arab, termasuk di tanah air, juga tidak beda. Hidangan berbahan jenis daging-dagingan juga menjadi menu utama, adanya burdem, kuskusyi, hasaa’, adas, beidh masluk, kurma, shabakiyah, dsb, semuanya tumplek di meja pada saat berbuka.
Alasan mereka kenapa bermewah-mewah dalam menyambut iftar puasa. Mereka biasanya menjawab mensykuri rizki dari Tuhan dan hanya setahun sekali menyambut bulan suci Ramadhan. wajar saja cuma setahun sekali kita meluapkan kegembiraan.
Saya jadi teringat waktu kecil dulu ketika menyambut bulan puasa dengan berbagai aneka menu di rumah yang disediakan oleh ibu. Memang tidak biasanya segala warna rupa kue dan makanan yang saat ini sudah jarang terhidang di meja. Dan bila ditanyakan kenapa semua itu? Jawabnya juga tidak jauh berbeda dengan jawaban warga Arab di Afrika Utara, mensyukuri rizki dan setahun sekali menyambut tamu Allah.
Itulah Ramadhan, bulan yang dinanti-nantikan. Bukan saja ibadahnya, namun juga makanan khasnya. Selamat berbuka puasa,…
salam,
Sumber
No comments:
Post a Comment
..:untuk kemajuan blog ini, silahkan anda berkomentar dengan kata-kata yang sopan:..Thanks............